Sunday, February 22, 2015

Yoga dan Realita Kehidupan: Surya Namaskara

Yoga dan Realita Kehidupan: Surya Namaskara: Oleh: Edi Ariawan, S.Ag. M.Pd. H (Yoga Edi)                Surya Namaskara (Satyananda, 2002 : 57) terdiri dari 12 sikap badan yang dapat ...

Monday, December 1, 2014

New Majestic Hotel Singapore

New Majestic Hotel Singapore: New Majestic Hotel located in Singapore, Chinatown, close to Singapore General Hospital, Chinatown Heritage. New Majestic Hotel features an outdoor pool. Other amenities include complimentary wireless Internet access and limo/town car service. Every room has unique interior design, make your stay unforgettable.



Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGnUP

Kodja Inn Bali

Kodja Inn Bali: Kodja Beach Inn located in Kuta, Bali, 300 meters away from Kuta Beach, take 15 minute drive from Ngurah Rai International Airport and close to shopping area. Affordable price for a budget traveler and for a short holiday.




Find this cool stuff here: http://zocko.it/LGnTs

Tuesday, June 10, 2014

Yoga dan Realita Kehidupan: Hanya Kecintaan yang Memperkuat Warisan Leluhur

Yoga dan Realita Kehidupan: Hanya Kecintaan yang Memperkuat Warisan Leluhur: Sejak ribuan tahun silam para pencari kebenaran atau para jenius telah berfikir dengan jernih dan intuitif untuk keberlangsungan hidup...

Hanya Kecintaan yang Memperkuat Warisan Leluhur


Sejak ribuan tahun silam para pencari kebenaran atau para jenius telah berfikir dengan jernih dan intuitif untuk keberlangsungan hidup pada masanya dan pada masa yang akan datang. Hal itu telah dibuktikan atas temuan-temuan yang dituliskan dalam kitab-kitab suci yang telah kita warisi saat ini. Seperti ilmu tentang pengetahuan abadi (weda), tentang filosofi (Darsana), tentang ilmu kehidupan (ayurveda), lontar-lontar dan ilmu diberbagai bidang yang lainnya.
 Warisan-warisan tersebut dapat menjadi acuan dan panutan pada setiap generasi sekarang dan yang akan datang. Tak terbayangkan seandainya para pendahuhu kita tidak mewariskan apa yang telah mereka temukan. Apa yang tejadi pada generasi sekarang dan yang akan datang ? sudah tentu yang terjadi adalah kehancuran di segala bidang kehidupan. Syukurnya para penemu kebenaran tidak memikirkan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi berfikir besar dan bertindak besar untuk kepentingan yang lebih besar.
Sifat-sifat yang demikian semestinya para generasi muda mewarisinya dan menjadikan acuan serta panutan di setiap karya dan tindakannya, peninggalan-peninggalan yang berharga dan bernilai sejarah serta kebenaran sejati yang telah diwariskan kepada kita tidak semata-mata hanya menjadi cagar budaya ataupun menghiasi museum-museum bahkan hanya menjadi pajangan di perpustakaan ataupun di rak-rak buku yang kita miliki, akan tetapi semestinya mempelajari, memahami serta mengamalkannya. Namun pada kenyataannya hanya sedikit generasi muda yang terketuk hatinya untuk menggali dan mendalami  warisan tersebut. Apa yang menyebabkan demikian?
Salah satunya adalah  telah merosotnya kecintaan terhadap warisan nilai-nilai luhur akibat pengaruh globalisasi,  ketika terjadinya  kemerosotan cinta, maka niat atupun usaha untuk mengetahui, mempelajari, dan mendalami akan sirna layaknya seorang kekasih yang cintanya mulai pudar banyak alasan atau mencari-cari kesalahan untuk memutuskan cintanya agar mendapat kekasih baru yang belum tentu baik dari yang sebelumnya. begitu pula yang terjadi para re-generasi saat ini mulai mengabaikan nilai-nilai luhur dan menggantinya dengan nilai-nilai baru yang belum tentu lebih baik. Oleh karena itu   semestinya generasi muda memiliki kemauan untuk menggali lebih dalam apa yang telah diwariskan oleh para penemu kebenaran kepada kita.
Ketika melakukan sesuatu yang didasari dengan “kecintaan” maka seorang pemuda tidak akan mengenal lelah dan menyerah untuk menjalaninya, dia tidak perduli untung atau rugi melainkan lebih mengutamakan  kepuasan   terhadap apa yang  didapatkannya. Sehingga hal yang mendasar ditanamkan adalah  menumbuhkan cinta kepada warisan leluhur. Salah satu contoh dari sekian banyak warisan leluhur yang tak ternilai harganya adalah yaitu yoga dan   ayurveda,  yoga saat ini telah   telah popular di belahan dunia. Barangkali ayurveda masih agak asing di pendengaran kita. Oleh karena itu  Coba kita telusuri  Ayurveda merupakan warisan yang luar biasa kepada umat manusia dimana berasal dari bahasa sanskertha yang terdiri dari dua kata yaitu ayu” yang berarti “kehidupan, kebahagiaan atau keseimbangan, harmonis” dan “Veda” yang berarti ilmu“pengetahuan, kebenaran, abadi”.
 Jadi Ayurveda adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari  tentang keseimbangan hidup untuk meraih kebahagian dan keharmonisan dalam kehidupan. Dari pengertian tersebut bahwa ayurveda merupakan ilmu praktis atau tantra yang semestinya diamalkan dalam kehidupan. Tanpa mengamalkannya  pengetahuan ayurveda tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu prinsip-prinsip ayurveda menjelaskan secara detail  tentang bagaimana mewujudkan kehidupan yang seimbang (balance) sehingga memperoleh kebahagian dan keharmonisan dalam kehidupan.
Ini merupakan salah satu warisan yang  sangat berharga belum lagi warisan-warisan lainnya yang tidak kalah hebatnya dalam keberlangsungan umat manusia, maka jika Tuhan mengijinkan dan merestui saya akan mendalami salah satu warisan dan akan mendedikasikan hidup saya untuk itu. penulis : Wayan Wyasa seorang Praktisi Yoga


Thursday, May 29, 2014

Ayurveda adalah Ciptaan Tuhan



Berbicara mengenai Āyurveda, maka tidak akan terlepas dari sejarah Āyurveda itu sendiri. Beberapa sejarahwan Barat mengatakan Ayurveda setidaknya telah ada sekitar 1500 SM, bahkan beberapa diantaranya meyakini angka yang lebih tua, yaitu 3000 SM. Sehingga semua pakar sejarah dan arkeolog meyakini bahwa Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia.
Ada beberapa versi sejarah Ayurveda diantaranya ada dituliskan dalam tesk dan dikisahkan dalam mitologi. Cerita menurut mitologi Ayurveda diciptakan oleh Dewa Dhanwantari yang merupakan salah satu reingkarnasi Dewa Wisnu. Dhanwantari merupakan tabib atau dokter  ayurveda yang pertama dan salah satu dokter bedah pertama di dunia. Ia melakukan penyembuhan secara alami dengan sempurna dan dipercaya telah menemukan obat antiseptik dan obat pencegahan ketika Menyembuhkan seseorang. 

Dhanwantari dalam kitab purana sebagai dokter para Dewa, dan ahli pengobatan menurut Ayurveda. Dalam tradisi Hindu  Dhanwantari dipuja untuk meperoleh kesehatan bagi diri sendiri maupun untuk orang lain. Selain itu dalam Purana mengatakan bahwa Dhanwantari muncul dari lautan susu saat para dewa dan asura mencari tirta Amertha
Sedangkan sejarah ayurveda yang ditulis dalam dalam kitab Hṛdayam Sūtrasthāna, ĀyuṣkamīyamAdhyāya 1.2-3 disebutkan:
brahmā smṛtvā ‘yuṣo vedam prajāpatimajigrahat
so ‘svinau tau sahasrāksam so ‘triputrādikānmunīn 3
te ‘gniveśādikāmste tu pṛthak tantrāñi tenire
Artinya:
Brahma mengingat Āyurvedā (ilmu kehidupan), kemudian mengajarkannya kepada Prajāpati, dia (Prajāpati) mengajarkan kepada Aśvin bersaudara, mereka (Aśvin)  mengajarkan kepada Sahasrākṣa (Dewa Iñdra), dia mengajarkan kepada putra Atri (Ātreya Purnavasu atau (Kṛṣṇa Ātreya) dan orang bijak lainnya, mereka mengajarkan kepada Agniveśa dan murid lainnya dan mereka (Agniveśa dan murid lainnya) menulis risalah, masing-masing secara terpisah

Brahma mengingat kembali Āyurveda, kemudian mengajarkannya kepada Dakṣa (Prajāpati), selanjutnya  Prajāpati mengajarkannya kepada Aśvin kumara (Asvin kembar), setelah itu Aśvin bersaudara mengajarkan kepada  dewa Indra yang merupakan raja para dewa. Ketika penyakit mulai menggangu umat manusia, para orang bijaksana (Rsi) mengadakan pertemuan di lereng gunung Himālaya, dan memutuskan untuk belajar ilmu Āyurveda dari Dewa Indra dan membawanya ke dunia untuk memberi manfaat kepada kehidupan manusia. Tetapi siapa yang akan melakukan tugas yang sulit ini untuk pergi ke surga dan belajar Āyurveda kepada Dewa Indra?
Rsi Bharadvāja, salah seorang yang berpartisipasi dalam pertemuan itu secara sukarela bersedia melakukan tugas itu yang dengan senang hati diterima. Bharadvāja pergi ke swargaloka (alam sorga) untuk menemui Dewa Indra,  dan belajar Āyurveda  Beliau, setelah mengusai ilmu pengobatan ayurveda Rsi Bharadvāja,  kembali ke bumi, dan mengajarkan apa yang telah ia pelajarinya.
Kṛṣṇa Ātreya yang juga disebut Ātreya Purnavas,putra dari Rsi Atri, mengajarkan Āyurveda kepada enam muridnya yakni Agniveśa, Bhela, Jatūkarna, Parāśara, Hārīta, dan Ksārapānī. Masing-masing dari mereka menulis risalah dan menunjukkan pada guru Kṛṣṇa Ātreya dan pertemuan para Rsi. Risalah yang ditulis oleh Agniveśa adalah risalah yang terbaik dan bahkan dipuji oleh para dewa dan menjadi sangat terkenal di seluruh dunia. (Caraka Samhita—Sūtrastāna, Chapter-1).

Berdasarkan sloka dan urain di atas bahwa ayurveda bukan hasil dari pemikiran manusia melainkan buah karya dari  ciptaan Tuhan, yang diterima (wahyu) oleh para Maharshi (seseorang yang mendapat pencerahan) untuk diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan. mengapa dikatakan bukan dari buah pikiran manusia ? melihat Arti kata “Brahma mengingat ayurveda” dapat dipahami bahwa ayurveda memang telah ada ketika manusia itu belum diciptakan dan bahkan telah ada di alam para dewa. Karena dalam tradisi weda  Dewa bhrahma adalah manisfestasi Tuhan yang bertugas sebagai pencipta, maka dari itu tak seorangpun yang mengetahui secara tepat kapan  ayurveda diturunkan ke dunia, sehingga ayurveda akan tetap ada sepanjang manusia masih hidup  di dunia. Sehingga Āyurveda tidak diciptakan oleh Brahma melainkan Brahman (Tuhan), namun diingat kembali oleh Bhrama yang bertugas sebagai pencipta. 
Penulis Wayan wyasa  (artikel disarikan dari berbagai sumber)