Thursday, May 29, 2014

Ayurveda adalah Ciptaan Tuhan



Berbicara mengenai Āyurveda, maka tidak akan terlepas dari sejarah Āyurveda itu sendiri. Beberapa sejarahwan Barat mengatakan Ayurveda setidaknya telah ada sekitar 1500 SM, bahkan beberapa diantaranya meyakini angka yang lebih tua, yaitu 3000 SM. Sehingga semua pakar sejarah dan arkeolog meyakini bahwa Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia.
Ada beberapa versi sejarah Ayurveda diantaranya ada dituliskan dalam tesk dan dikisahkan dalam mitologi. Cerita menurut mitologi Ayurveda diciptakan oleh Dewa Dhanwantari yang merupakan salah satu reingkarnasi Dewa Wisnu. Dhanwantari merupakan tabib atau dokter  ayurveda yang pertama dan salah satu dokter bedah pertama di dunia. Ia melakukan penyembuhan secara alami dengan sempurna dan dipercaya telah menemukan obat antiseptik dan obat pencegahan ketika Menyembuhkan seseorang. 

Dhanwantari dalam kitab purana sebagai dokter para Dewa, dan ahli pengobatan menurut Ayurveda. Dalam tradisi Hindu  Dhanwantari dipuja untuk meperoleh kesehatan bagi diri sendiri maupun untuk orang lain. Selain itu dalam Purana mengatakan bahwa Dhanwantari muncul dari lautan susu saat para dewa dan asura mencari tirta Amertha
Sedangkan sejarah ayurveda yang ditulis dalam dalam kitab Hṛdayam Sūtrasthāna, ĀyuṣkamīyamAdhyāya 1.2-3 disebutkan:
brahmā smṛtvā ‘yuṣo vedam prajāpatimajigrahat
so ‘svinau tau sahasrāksam so ‘triputrādikānmunīn 3
te ‘gniveśādikāmste tu pṛthak tantrāñi tenire
Artinya:
Brahma mengingat Āyurvedā (ilmu kehidupan), kemudian mengajarkannya kepada Prajāpati, dia (Prajāpati) mengajarkan kepada Aśvin bersaudara, mereka (Aśvin)  mengajarkan kepada Sahasrākṣa (Dewa Iñdra), dia mengajarkan kepada putra Atri (Ātreya Purnavasu atau (Kṛṣṇa Ātreya) dan orang bijak lainnya, mereka mengajarkan kepada Agniveśa dan murid lainnya dan mereka (Agniveśa dan murid lainnya) menulis risalah, masing-masing secara terpisah

Brahma mengingat kembali Āyurveda, kemudian mengajarkannya kepada Dakṣa (Prajāpati), selanjutnya  Prajāpati mengajarkannya kepada Aśvin kumara (Asvin kembar), setelah itu Aśvin bersaudara mengajarkan kepada  dewa Indra yang merupakan raja para dewa. Ketika penyakit mulai menggangu umat manusia, para orang bijaksana (Rsi) mengadakan pertemuan di lereng gunung Himālaya, dan memutuskan untuk belajar ilmu Āyurveda dari Dewa Indra dan membawanya ke dunia untuk memberi manfaat kepada kehidupan manusia. Tetapi siapa yang akan melakukan tugas yang sulit ini untuk pergi ke surga dan belajar Āyurveda kepada Dewa Indra?
Rsi Bharadvāja, salah seorang yang berpartisipasi dalam pertemuan itu secara sukarela bersedia melakukan tugas itu yang dengan senang hati diterima. Bharadvāja pergi ke swargaloka (alam sorga) untuk menemui Dewa Indra,  dan belajar Āyurveda  Beliau, setelah mengusai ilmu pengobatan ayurveda Rsi Bharadvāja,  kembali ke bumi, dan mengajarkan apa yang telah ia pelajarinya.
Kṛṣṇa Ātreya yang juga disebut Ātreya Purnavas,putra dari Rsi Atri, mengajarkan Āyurveda kepada enam muridnya yakni Agniveśa, Bhela, Jatūkarna, Parāśara, Hārīta, dan Ksārapānī. Masing-masing dari mereka menulis risalah dan menunjukkan pada guru Kṛṣṇa Ātreya dan pertemuan para Rsi. Risalah yang ditulis oleh Agniveśa adalah risalah yang terbaik dan bahkan dipuji oleh para dewa dan menjadi sangat terkenal di seluruh dunia. (Caraka Samhita—Sūtrastāna, Chapter-1).

Berdasarkan sloka dan urain di atas bahwa ayurveda bukan hasil dari pemikiran manusia melainkan buah karya dari  ciptaan Tuhan, yang diterima (wahyu) oleh para Maharshi (seseorang yang mendapat pencerahan) untuk diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan. mengapa dikatakan bukan dari buah pikiran manusia ? melihat Arti kata “Brahma mengingat ayurveda” dapat dipahami bahwa ayurveda memang telah ada ketika manusia itu belum diciptakan dan bahkan telah ada di alam para dewa. Karena dalam tradisi weda  Dewa bhrahma adalah manisfestasi Tuhan yang bertugas sebagai pencipta, maka dari itu tak seorangpun yang mengetahui secara tepat kapan  ayurveda diturunkan ke dunia, sehingga ayurveda akan tetap ada sepanjang manusia masih hidup  di dunia. Sehingga Āyurveda tidak diciptakan oleh Brahma melainkan Brahman (Tuhan), namun diingat kembali oleh Bhrama yang bertugas sebagai pencipta. 
Penulis Wayan wyasa  (artikel disarikan dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment