Sejak ribuan
tahun silam para pencari kebenaran atau para jenius telah berfikir dengan
jernih dan intuitif untuk keberlangsungan hidup pada masanya dan pada masa yang
akan datang. Hal itu telah dibuktikan atas temuan-temuan yang dituliskan dalam
kitab-kitab suci yang telah kita warisi saat ini. Seperti ilmu tentang
pengetahuan abadi (weda), tentang filosofi (Darsana),
tentang ilmu kehidupan (ayurveda),
lontar-lontar dan ilmu diberbagai bidang yang lainnya.
Warisan-warisan tersebut dapat menjadi acuan
dan panutan pada setiap generasi sekarang dan yang akan datang. Tak
terbayangkan seandainya para pendahuhu kita tidak mewariskan apa yang telah
mereka temukan. Apa yang tejadi pada generasi sekarang dan yang akan datang ?
sudah tentu yang terjadi adalah kehancuran di segala bidang kehidupan.
Syukurnya para penemu kebenaran tidak memikirkan hanya untuk kepentingan
dirinya sendiri tetapi berfikir besar dan bertindak besar untuk kepentingan
yang lebih besar.
Sifat-sifat yang
demikian semestinya para generasi muda mewarisinya dan menjadikan acuan serta
panutan di setiap karya dan tindakannya, peninggalan-peninggalan yang berharga
dan bernilai sejarah serta kebenaran sejati yang telah diwariskan kepada kita
tidak semata-mata hanya menjadi cagar budaya ataupun menghiasi museum-museum
bahkan hanya menjadi pajangan di perpustakaan ataupun di rak-rak buku yang kita
miliki, akan tetapi semestinya mempelajari, memahami serta mengamalkannya. Namun pada
kenyataannya hanya sedikit generasi muda yang terketuk hatinya untuk menggali
dan mendalami warisan tersebut. Apa yang
menyebabkan demikian?
Salah satunya
adalah telah merosotnya kecintaan
terhadap warisan nilai-nilai luhur akibat pengaruh globalisasi, ketika terjadinya kemerosotan cinta, maka niat atupun usaha
untuk mengetahui, mempelajari, dan mendalami akan sirna layaknya seorang
kekasih yang cintanya mulai pudar banyak alasan atau mencari-cari kesalahan
untuk memutuskan cintanya agar mendapat kekasih baru yang belum tentu baik dari
yang sebelumnya. begitu pula yang terjadi para re-generasi saat ini mulai
mengabaikan nilai-nilai luhur dan menggantinya dengan nilai-nilai baru yang
belum tentu lebih baik. Oleh karena itu
semestinya generasi muda memiliki
kemauan untuk menggali lebih dalam apa yang telah diwariskan oleh para penemu
kebenaran kepada kita.
Ketika melakukan
sesuatu yang didasari dengan “kecintaan” maka seorang pemuda tidak akan
mengenal lelah dan menyerah untuk menjalaninya, dia tidak perduli untung atau
rugi melainkan lebih mengutamakan kepuasan terhadap apa yang didapatkannya. Sehingga hal yang
mendasar ditanamkan adalah menumbuhkan
cinta kepada warisan leluhur. Salah satu contoh dari sekian banyak warisan
leluhur yang tak ternilai harganya adalah yaitu yoga dan ayurveda,
yoga saat ini telah telah
popular di belahan dunia. Barangkali ayurveda masih agak asing di pendengaran
kita. Oleh karena itu Coba kita telusuri
Ayurveda merupakan warisan yang luar biasa kepada umat manusia
dimana berasal dari bahasa sanskertha
yang terdiri dari dua kata yaitu “ayu” yang berarti “kehidupan, kebahagiaan atau keseimbangan, harmonis”
dan “Veda” yang berarti ilmu“pengetahuan, kebenaran, abadi”.
Jadi Ayurveda adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keseimbangan hidup untuk meraih kebahagian dan keharmonisan dalam
kehidupan. Dari pengertian tersebut bahwa ayurveda merupakan ilmu
praktis atau tantra yang semestinya
diamalkan dalam kehidupan. Tanpa mengamalkannya pengetahuan ayurveda tidak akan
memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu
prinsip-prinsip ayurveda menjelaskan secara detail tentang bagaimana mewujudkan kehidupan yang
seimbang (balance) sehingga memperoleh kebahagian dan keharmonisan dalam
kehidupan.
Ini merupakan
salah satu warisan yang sangat berharga
belum lagi warisan-warisan lainnya yang tidak kalah hebatnya dalam
keberlangsungan umat manusia, maka jika Tuhan mengijinkan dan merestui saya
akan mendalami salah satu warisan dan akan mendedikasikan hidup saya untuk itu. penulis : Wayan Wyasa seorang Praktisi Yoga
No comments:
Post a Comment