Friday, September 6, 2013

Menjaga Keseimbangan Pikiran Dengan Yoga Asana

DSC08528

Oleh: Wayan Wyasa

Yoga merupakan salah satu disiplin ilmu yang diwariskan ribuan tahun silam hingga saat ini semakin berkembang dikalangan masyarakat dunia. Aktifitas ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani. Kalau dicermati teori-teori ilmu modern yang telah berkembang pesat belakangan ini lebih mengedepankan kebahagian di luar dirinya yaitu bagaimana cara menciptakan terobosan-terobosan yang membuat masyarakat dunia terkagum atas penemuan-penemuan yang dihasilkannya, akan tetapi tidak dapat dipungkiri secara sadar dan tidak sadar bahwa dampaknya sangat luar biasa dalam membantu kebutuhan manusia modern sehingga segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis namun jangan lupa pula dampak negatif dari kemajuan tersebut terutama terhadap alam beserta isinya.

Kita lihat bersama efek dari canggihnya ilmu dan teknologi menyebabkan manusia menjadi serba praktis sehingga mengakibatkan ketergantungan terhadap-benda-benda canggih tersebut. tidak hanya itu bahkan menimbulkan ketidakseimbangan dalam diri yaitu segala perhatian kita tercurah ke luar diri Sehingga lupa menyadari ke dalam diri. Dari Uraian tersebut jelas bahwa hidup membutukan keseimbangan. Oleh karena itu Yoga merupakan alternatif di tengah-tengah pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK).

Yoga mengajarkan cara mengontrol indriya dan melihat ke dalam diri. Semakin sering seseorang mempraktekan yoga sebagai bagian dari kebutuhan. Maka akan mampu melihat ke dalam, sehingga dengan demikian akan mengarah pada keseimbangan antara kebahagian lahir dan bhatin. Hal itu dapat dicapai melalui Sikap disiplin yang diterapkan oleh praktisi Yoga Asana. Tanpa hal itu sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kedisiplinan itu tidak hanya pada fisik tetapi juga mendidisiplinkan pikiran. jika pikiran tidak dilatih maka akan menjadi liar sebagaimana telah dijelaskan dalam Sarasamuscaya sloka 79 : Manasa nicayam kertva tato vaca vidhiyate kriyate karmana pascat pradanam vai manasstatah (Pikiran adalah unsur yang menentukan jika penentuan hati telah terjadi mulailah orang berkata dan berbuat jadi pikiranlah sumber pokoknya)

Dari petikan sloka di atas secara tegas menyatakan hal yang paling sulit adalah mengontrol pikiran agar selalu seimbang. Pikiran dapat terbang melampui batas kemampuan badan fisik. Ketika pikiran tidak menentu arahnya, maka dapat mengacaukan perkataan dan perilaku kearah yang negatif. Dengan demikian dengan jalan yoga, pikiran dapat dikendalikan yaitu menarik ulur pikiran ke dalam melalui konsentrasi atau (Dharana) yang merupakan bagian dari Astangga Yoga. tentu hal tersebut membutuhkan kedisiplinan terutama Disiplin diri.

Disiplin diri sangat dibutuhkan karena merupakan langkah awal menuju kesuksesan. jika dicermati dalam melakukan yoga asana, ada tiga hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu asana (sikap badan), pernafasan (pranayama) dan konsentrasi (dharana). Jadi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan asana, maka pernafasan dan konsentrasi harus diselaraskan antara ketiganya. Tidak lupa juga ada jeda setiap gerakan untuk merileksasikan tubuh serta menstabilkan detak jantung. Ketika melakukan asana hanya berfokus pada gerak badan tanpa memperhatikan nafas biasanya praktisi yoga akan mengalami kelelahan barangkali gerak yang demikian tidak jauh beda dengan olahraga biasa. Maka pengaturan nafas (Pranayama) harus benar-benar diperhatikan. Dalam yoga Pranayama disebutkan ada empat bentuk pernafasan yaitu menarik nafas, mengembuskan nafas, menahan nafas di dalam dan menahan nafas di luar. ke empat bentuk pernafasan tersebut tidak bersifat baku pada setiap gerakan yang dilakukan saat melakukan asana namun dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing peserta yoga seperti menarik nafas kemudian menahan di dalam yaitu bermanfaat untuk memberikan oksigen yang dihirup lebih maksimal sehingga dapat disuplai keseluruh tubuh untuk menggatikan sel-sel yang telah mati. sedangkan menghembuskan nafas kemudian menahan di luar bermanfaat untuk memudahkan kerja jantung serta mengeluarkan karbon dioksida secara maksimal serta dapat menenangkan pikiran.

Selain itu konsentrasi juga bagian yang sangat penting dalam melakukan asana, tanpa konsentrasi maka manfaat yang dihasilkan tidak terlalu besar terhadap ketenangan pikiran. Semestinya konsentrasi selalu mengiringi gerak badan dan pernafasan karena disinilah letak totalitas dalam setiap gerakan (meditasi) yaitu menyadari setiap gerak dan nafas sehingga asana yang kita lakukan dapat dijiwai. Tentunnya harus dihindari saat melakukan yoga memberikan penilaian kepada peserta yang lainnya sehingga hal tersebut juga merusak fokus kita terlebih lagi merasa gerakan kita lebih sempurna dari yang lainnya malah menimbulkan ego sehingga tidak mendapatkan esensi dari yoga asana yang dilakukan. Jadi intinya dalam melakukan yoga, asana (sikap badan), pernafasan (pranayama) dan konsentrasi (dharana) tidak dapat dipisahkan karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang seirama antara Ketiganya ibaratkan garis yang membentuk segitiga sama sisi yang saling berkaitan.sehingga dapat mewujudkan keseimbangan dalam diri.

No comments:

Post a Comment