Tuesday, August 13, 2013

Surya Namaskara

Oleh: Edi Ariawan, S.Ag. M.Pd. H (Yoga Edi)

               Surya Namaskara (Satyananda, 2002 : 57) terdiri dari 12 sikap badan yang dapat meningkatkan kesehatan jasmani maupun rohani, latihan dinamis secara tradisional bagian dari latihan yoga. Latihan ini betul-betul merupakan cara yang baik untuk mengendorkan seluruh persediaan dan otot dalam tubuh, juga memijat seluruh organ tubuh bagian dalam, merupakan latihan yang sangat baik jika dilakukan pada pagi hari setelah mandi dan sebelum melakukan teknik-teknik yoga lainnya. Jika seseorang merasa lelah kapan saja setiap saat, latihan ini akan memulihkan tenaga yang hilang baik secara fisik maupun mental.

                Apabila dua belas sikap badan yang terdapat dalam Surya Namaskara dilakasnakan dengan penuh disiplin maka dalam diri seseorang akan tercermin sikap yama dan nyama Brata, dimana yama adalah kode etik astangga yoga yang sering juga disebut savabhauma mahavrata atau sumpah agung unipersal yang berisi lima instruksi untuk berpantang yaitu: Ahimsa, Satya, Asteya, Brahmacarya dan Aparigraha. Sedangkan nyama adalah kode etik kedua yang memuat lima kebajikan penunjang yang harus di lakukan yaitu: Sauca, Santosa, Tapa, Suadhyaya, dan Iswapranidana. (Satyananda, 2002 : 58)

1 Pranamasana (Sikap berdoa)

clip_image002

Pranamasana merupakan titik awal bagi sebuah kerangka meditatif pikiran saat latihan. Praktisi yoga harus menggunakan waktu untuk mengembangkan kesadaran nafas, posisi tangan dan efek posisi ini pada perasaan dan tingkah laku pada pribadi masing-masing. Untuk memulai postur ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dengan meletakkan kedua telapak tangan bersamaan di depan dada kemudian seluruh tubuh di kendorkan atau rileks. Pada saat melatih sikap ini, nafas dalam keadaan normal, konsentrasi pada anahata cakra, dengan mantra : OM Mitraya Namaha (Penghormatan kepada teman semuanya)

Manfaatnya sikap Pranamsana ini membentuk suatu keadaan konsentrasi dan ketenangan alam persiapan untuk latihan yang dilakukan. (Satyananda, 2002 : 57)

2 Hasta Utanasana (Sikap kedua lengan terangkat)

clip_image004

Hasta Utanasana, membantu praktisi yoga untuk meningkatkan energi pada saluran frontal, yang berasal dari muladhara ke windu dan bergerak disepanjang bagian depan tubuh. Untuk melatih gerakan ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah: dengan mengangkat kedua lengan sampai di atas kepala kemudian kedua lengan direnggangkan selebar bahu selanjutnya kepala ditekuk ke belakang seiring dengan arah tangan dan badan yang melengkung kebelakang, disertai dengan penarikan nafas yang pelan, lembut dan santai. Konsentrasi Pada Visuddhi cakra. Mantra : Om Ravaye Namaha (Penghormatan kepada yang bersinar cemerlang). Gerakan ini memiliki manfaat yang bagus bagi kesehatan yaitu; Merenggangkan isi rongga perut, menghilangkan kelebihan lemak, dan memperbaiki pencernaan. Melatih otot-otot lengan dan bahu, menyelaraskan urat-urat syaraf tulang belakang, dan membuka seluruh bilik paru-paru. (Yudhiantara, 2006:30)

3 Pada Hastana (Sikap tangan sampai kaki)

clip_image006

Pada hastasana metoda asanas untuk meregangkan bagian belakang tubuh secara pelan-pelan, Gerakan gravitasi ini diintensifkan dengan meletakan tangan di belakang kepala dalam posisi mengunci, pertama-tama dengan membungkukan badan ke depan sampai jari jari tangan atau kedua tangan menyentuh tanah pada tiap sisi atau di depan kedua kaki, kemudian secara berlahan badan dan dahi menyentuh lutut. Untuk melatih gerakan ini di usahakan santai dan tidak tegang, tahan agar kedua kaki tetap lurus.

Selama posisi membungkuk ke depan nafas di hembuskan. Perut di kontraksikan atau dikerutkan untuk menghembuskan jumlah udara yang tertinggi. Konsentrasi pada svadhisthana cakra. Mantra : OM Suryaya Namaha (Penghormatan kepada ia yang menyebabkan kegiatan) Manfaatnya : melenyapkan atau mencegah sakit perut atau berbagai penyakit perut. Mengurangi kelebihan lemak pada daerah perut, memperbaiki pencernaan, dan membantu menghilangkan sembelit. Memperbaiki peredaran darah, membuat tulang belakang lemas dan menyelaraskan syaraf-syaraf tulang belakang.

4 Aswa Sancalasana (Sikap menunggang kuda)

clip_image008

Asva Sancalasana memberi dasar bagi asana untuk memperkuat tulang belakang, pinggul, paha dan rasa keseimbangan. Untuk melakukan postur ini pertama-tama yang harus dilakukan adalah dengan merentangkan kaki kanan ke belakang sejauh mungkin. Pada waktu yang sama lutut kiri ditekuk dan tahan agar kaki kiri tetap pada posisi yang sama. Kedua lengan harus tetap lurus dan dalam posisi yang sama. Pada posisi akhir, berat tubuh harus disangga pada kedua tangan, kaki kiri, lutut kanan, dan jari-jari kaki kanan. Kepala harus dimiringkan ke belakang, punggung dilengkungkan dan pandangan ditujukan ke atas. Tarik nafas ketika merentangkan kaki kanan ke belakang. Konsentrasi pada Ajna Cakra. Mantra: Om Bhanave Namaha (Penghormatan kepada yang menerangi) Manfaatnya: Memijat organ-organ perut dan memperbaiki fungsinya. Otot-otot kaki akan diperkuat. Keseimbangan urat syaraf akan tercapai. (Satyananda, 2002 : 60)

5 Parvatasana (Sikap gunung/semeru)

clip_image010

Parvatasana merupakan postur yang sederhana untuk meregangkan kaki bagian belakang, pertama-tama praktisi yoga meluruskan kaki kiri dan meletakannya di samping kanan. Kemudian pantat di angkat menggantung dan turunkan kepala sehingga berada di antara kedua lengan, tubuh harus membentuk dua sisi segitiga. Kedua kaki dan lengan harus lurus pada posisi akhir. Dipertahankan dalam sikap ini agar kedua tumit bersentuhan dengan tanah. Selama meluruskan kaki kiri dan membungkukkan tubuh nafas di hembuskan. Konsentrasi : Pada Visuddhi cakra. Mantra : Om Khagaya Namaha (Penghormatan kepada yang bergerak cepat di langit). Manfaatnya: Menguatkan syaraf dan otot-otot pada kedua lengan dan kaki. Melenturkan tulang belakang pada arah yang berlawanan menuju sikap sebelumnya dan lebih jauh membantu membuatnya lemas. Menyelaraskan urat syaraf tulang belakang dan memberikan syaraf- syaraf tersebut aliran darah yang segar. (Satyananda, 2002 : 67)

6 Astangga Namaskara (Pemberian hormat dengan 8 Anggota badan)

clip_image012 

Rendahkanlah tubuh ke tanah sehingga pada posisi akhir hanya jari-jari kedua kaki, kedua lutut, dada, kedua tangan, dan dagu yang menyentuh tanah. Pinggul dan perut harus sedikit diangkat menjauhi tanah. Selama melakukan sikap ini nafas dihembuskan dan kosong ( tanpa bernafas). Mantra: Om Pusne Namaha (Penghormatan kepada pemberi kekuatan) Manfaatnya: Menguatkan otot-otot kaki dan lengan, memperkuat dada. (Satyananda, 2002 : 68)

7 Bhujangga Sana (Sikap Kobra)

clip_image014

Untuk melatih sikap Bhujangga Sana pertama-tama tubuh diangkat dengan tangan yang menopang pinggang dengan meluruskan kedua tangan, kemudian kepala dilenturkan ke belakang, ketika mengangkat tubuh dan melengkungkan punggung nafas ditarik. Selama melatih sikap ini konsentrasi pada svadhisthana cakra. Mantra :Om Hiranya Garbhaya Namaha (Penghormatan kepada diri kosmis keemasan). Penekanan yang dilakukan pada asanas ini membantu melancarkan darah yang berhenti dari orang-organ perut dan mendorong aliran darah segar. Sikap ini sangat bermanfaat menghilangkan semua penyakit perut, termasuk ketidak mampuan mencerna dan sembelit. Dengan melengkungkan punggung dapat melatih tulang belakang, membuat otot-otot lemas dan yang paling penting memberikan kekuatan kembali pada syaraf-syaraf tulang belakang. (Satyananda, 2002 : 70)

8 Parwatasana (Sikap Gunung)

clip_image010[1]

Tingkatan ini merupakan pengulangan dari posisi 5. Dari posisi punggung yang dilengkungkan atau yang sering disebut dengan sikap gunung. Selama mengangkat pantat nafas di hembuskan, konsentrasi : pada Visuddhi cakra. Mantra: Om Maricaye Namaha (Penghormatan kepada penguasa fajar). (Satyananda, 2002 : 81)

9 Aswasancalasana (Sikap menunggang kuda)

clip_image015

Sikap ke sembilan ini sama dengan postur 4, dengan menekuk kaki kiri dan membawa ke depan sehingga berada dekat kedua tangan, kemudian di turunkan berlahan-lahan secara serentak lutut kanan, sehingga menyentuh lantai. ketika merentangkan kaki kanan ke belakang nafas ditarik secara berlahan dan santai. Konsentrasi : pada ajna cakra. Matra : Om Adityaya Namaha (Penghormatan kepada Putra Aditi) Aditya adalah salah satu nama dari ibu kosmis tak terbatas. (Satyananda, 2002 : 82)

10 Pada Hastana (Sikap tangan sampai kaki)

clip_image006[1]

Sikap Pada Hastana merupakan pengulangan dari posisi 3, pertama-tama yang harus dilakukan oleh praktisi untuk melatih sikap ini adalah dengan meletakan kaki kanan di samping kaki kiri, kemudian kedua kaki diluruskan dan secara berlahan dahi deket bahkan menyentuh lutut tanpa menekuk kaki atau lutut. Dalam melatih sikap ini hendaknya tidak di paksakan, dilatih secara pelan sehingga mencapai kelenturan yang diharapkan. Selama membungkuk ke depan peserta yoga menghembuskan nafas secara pelan dan santai. Konsentrasi pada svadhisthana cakra. Mantra: OM Savitre Namaha (Penghormatan kepada ibu yang penuh kebijakan). (Satyananda, 2002 : 86)

11 Hasta Utanasana (Sikap kedua lengan terangkat)

Asanas ini merupakan pengulangan dari pose 2, untuk melatih sikap ini peserta yoga meluruskan seluruh tubuh dan mengangkat kedua lengan keatas kepala Kedua lengan direnggangkan selebar bahu kemudian kepala dan kedua lengan dilengkungkan sedikit ke belakang sesuai dengan kelenturan praktisi. Tarik nafas ketika mengangkat kedua lengan. Konsentrasi pada Visuddhi cakra. Mantra :Om Arkaya Namaha (Penghormatan kepada yang pantas dipuji) (Satyananda, 2002 : 87)

12 Pranamasana (Sikap berdoa)

clip_image016

Inilah sikap terakhir dan sama seperti posisi 1, Bawalah kedua tangan di depan dada dan dengan meletakan kedua telapak tangan bersama-sama ( sikap anjali ) kemudian kendorkan seluruh tubuh, nafas di hembuskan selama melatih sikap akhir ini. Konsentrasi pada anahata cakra. Mantra :OM Bhaskaraya Namaha (Penghormatan kepada yang membawa pada pencerahan). (Satyananda, 2002 : 88)

Model : Ida Wayan Putra Ekantara

No comments:

Post a Comment