Tuesday, August 13, 2013

Yoga untuk Ketenangan

Oleh: Edi Ariawan, S.Ag.M.Pd.H (Yoga Edi)

Asanas juga dapat dilakukan untuk penyembuhan, dengan merentangkan otot yang lembut, memijat organ-organ tubuh bagian dalam, menyelaraskan tubuh bagian dalam, dan menyelaraskan urat syaraf tubuh, kesehatan dari orang yang melakukan asana dapat ditingkatkan, serta banyak penyakit bahkan apa yang disebut dengan penyakit yang tidak disembuhkan dapat dilenyapkan atau dikurangi bukan hanya itu yoga dalam sikap ketenangan juga bermanfaat bagi mental dan emosi bahkan spritual berikut beberapa yoga dalamsikap ketenangan:

1 Padmasana ( sikap bunga tratai )

clip_image002

Untuk melatih padmasana peserta yoga dapat duduk di kedua kaki yang di lipat kebelakang, caranya yaitu; lipat kedua kaki kebelakang, telapak kaki tersebut harus menghadap ke atas dan tumit harus menyentuh tulang panggul.

Padmasana dapat dilakukan bersama dengan jnana mudra atau cin mudra (untuk lebih jelasnya lihatlah bab mengenai mudra). Ketika melakukan padmasana tulang belakang harus kuat dan benar-benar tegak lurus seolah-olah menancap pada dasarnya. Banyak pelaku padmasana, terutama para pemula, menganggap asana ini lebih mudah untuk dipertahankan jika mereka meletakan sebuah alas duduk yang tipis di bawah pantat mereka sebelum mengambil sikap tersebut.

Batasan-batasan : tidak boleh dilakukan oleh orang-orang dengan pegal pada pinggang ( encok ) atau infeksi selaput dara. Manfaatnya : jika telah mahir, padmasana mengijinkan pelaksanaannya menopang tubuhnya agar benar-benar mantap untuk jangka waktu lama. Karena tubuh dan pikiran berhubungan dan saling mengendalikan, kemantapan tubuh akan menyebabkan kemantapan pikiran. Kekuatan ini merupakan langkah pertama menuju meditasi produktif. Asanas ini mengarahkan aliran prana yang baik dari muladhara cakra (pada selangkangan) sampai saharara cakra (dikepala). Padmasana menyelaraskan tulang tungging dan syaraf-syaraf sacral dengan penyediaan aliran darah tambahan. Biasanya aliran darah yang besar ke kaki kanan dialihkan ke daerah perut. Padmasana membantu menghilangkan masalah-masalah fisik, syaraf, dan emosional. Padmasana juga merangsang proses pencernaan. (David Colter.H :587-588)

2 Bhajrasana (sikap petir)

clip_image004

(Edi Ariawan)

Vajra adalah nama dari sebuah nadi utama (saluran Pranic) yang secara langsung berhubungan dengan jaringan kemaluan air kencing dikatakan bahwa jika anda dengan sengaja dapat mengendalikan nadi ini maka akan dapat menjadi sangat kuat. Nadi ini mengatur energi seksual dalam tubuh.

Berdiri di atas kedua lutut dengan kaki direntangkan ke belakang dan ibu jari kaki disilangkan. Kedua lutut harus rapat, tumit direnggangkan. Turunkan pantat di atas kaki bagain dalam, tumit di samping pinggul. Letakan kedua tangan pada lutut, kedua telapak tangan menghadap ke bawah.

Dengan melakukan vajarasana sebanyak mungkin, terutama setelah makan selama paling sedikit lima menit untuk meningkatkan fungsi pencernaan dengan asana vajrasana ini. Dalam melakukan asanas ini hendaknya berkonsentrasi pada proses pernafasan yang normal, ini akan membawa ketenangan pada pikiran jika dipraktekan dengan mata terpejam. Manfaatnya: vajarasana dapat mengubah aliran darah dan dorongan-dorongan syaraf di daerah panggul dan daerah bagian rongga perut. Sikap ini meningkatkan ketepat gunaan seluruh sistem pencernaan. Ini juga berguna sebagai suatu sikap badan setelah makan, terutama bagi orang-orang yang menderita karena ketidaksangupan mencerna. Sikap ini mengurangi aliran darah kealat kelamin dan memijat urat-urat syaraf yang memberi makanan pada aliran darah ini. Ini membuatnya berguna bagi laki-laki dengan buah pelir yang membesar. Hal itu juga memperkuat otot-otot panggul yang membantu mencegah hernia dan membantu para wanita pada saat melahirkan. Sikap ini adalah satu-satunya sikap meditasi bagi orang-orang dengan infeksi pegal linu dan infeksi selangkangan. Ini sangat berguna dalam menghilangkan berbagai penyakit perut seperti bisul perut atau radang dinding lambung. (Satya Prakas Saraswati, 2004:71)

3 Yoga Mudra ( penyatuan Jiwa )

clip_image006

Pertama-tama yang harus dilakukan peserta yoga adalah mengendurkan seluruh tubuh dan mata di pejamkan. Nafas di hembuskan secara berlahan, hentikan nafas (nafas kosong, tidak ditarik atau hembuskan), kemudian berkonsentrasilah pada muladara cakra. Berikutnya tarik nafas secara berlahan sambil secara serentak rasakan nafas dan kesadaran secara berangsur-angsur muncul dari muladhara ke ajña Cakra, tahan nafas selama beberapa detik dan berkonsentrasi pada ajña cakra. Selanjutnya hembuskan nafas secara berlahan saat membungkuk kedepan diselaraskan dengan penghembusan nafas, sehingga gerakan kedepan mulai ketika menghembuskan nafas dan dahi hanya menyentuh lantai di depan tubuh sambil udara dihembuskan seluruhnya dari paru-paru. Secara serantak nafas dirasakan dan kesadaran secara berangsur-angsur bergerak kebawah dari ajña ke muladhara cakra. Selanjutnya tahan nafas di luar selama beberapa detik sambil berkonsentrasi pada muladara cakra. Kemudian tarik nafas, angkat tubuh ke posisisi tegak lurus dan rasakan nafas serta kesadaran bergerak ke atas dari muladhara ke ajna cakra, semua tndakan ini harus diselaraskan. Pada posisi tegak lurus, sambil menahan nafas, berkonsentrasi pada ajña Cakra. Kemudian hembuskan nafas dan membungkuklah kembali ke depan untuk mengulangi proses tersebut. para praktisi yang sudah tingkat tinggi bisa melatih selama 15 menit, sedangkan bagi pemula bisa melatih selama 1 menit atau semampunya dulu bahkan lebih, pernafasan harus sepelan mungkin, begitu juga penahanan nafas di dalam dan luar harus selama mungkin tanpa ketegangan sedikitpun.

Manfaatnya sangat baik dilakukan sebelum meditasi, mengembangkan kesadaran dan pengendalian energi psikhis, ketenangan akan diperoleh dengan melakukan gerakan ini disamping melenyapkan kemarahan dan ketegangan. Selain itu asana ini baik untuk memijat organ-organ perut dan menghilangkan banyak penyakit yang berhubungan dengan bagian tubuh ini, termasuk sembelit ketidak sangupan mencerna. Asana ini meregangkan tulang belakang belakang secara individual dari yang lainnya, memberikan syaraf-syaraf tulang belakang yang muncul dari tempat antara tulang belakang tersebut direnggangkan dan diselenggarakan dengan hati-hati. Syaraf-syaraf yang meningkat dapat memiliki berbagai manfaat yang luas pada kesehatan. Asanas ini sangat manjur untuk membangkitkan manipura cakra, yang terletak pada tulang belakang di belakang puser. Pusat ini adalah salah satu pusat energi yang utama pada setiap individu. (Satya Prakas Saraswati, 2004:75)

4 Sawasana

clip_image010

Sawasana adalah pernapasan fisikhis yang menjadikannya sadar atas proses pernafasan dalam lintasan psikhis yang berbeda-beda dari tubuh. Dalam tubuh kita terdapat banyak pembuluh halus tempat menggalinya prana Dengan gerakan ini karena kondisi pikiran kita yang bersifat eksternal, tetapi dengan menarik kesadaran dan memusatkannya pada pernafasan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengetahui dan memahami cara kerja dari kekuatan halus ini yang berwujud sebagai kesehatan, aktivitas (baik secara mental maupun fisik) dan kehidupan itu sendiri terutama setelah melaksanakan Suryanamaskara.

Sementara dalam posisi berbaring dengan sikap savasana, dengan seluruh tubuh benar-benar santai dan secara total, rasakanlah aliran alamiah dari pernafasan. Jangan ubah pernafasan anda, sebarkan saja kesadaran anda dari tubuh anda ke dalam pernafasan. Raskan setiap pernafasan dengan perhatian penuh pengembagan dan rilaksasi paru-paru, gerakan naik turun perut, sehingga akan merasakan pikiran yang santai dan menyatu dengan proses pernafasan. (Satyananda Saraswati, 2002:60)

No comments:

Post a Comment