Tuesday, August 13, 2013

Yoga dan Kesehatan

Oleh: Edi Ariawan, S.Ag. M.Pd.H

Yoga telah menjadi sebuah sistem sejak 3000 tahun yang lalu oleh seorang ahli filsafat Hindu bernama Maha Rsi Patanjali. Yang muncul dalam wujud 185 ungkapkan pada hasil karya Patanjali yang sangat mendetail dan dikenal dengan Yoga Sutra. Suatu disiplin psikologis telah menjadi suatu bagian yang melengkapi kebudayaan India selama beribu-ribu tahun. Para Ahli Yoga masa lampau mengembangkan system yoga karena mereka percaya bahwa dengan melatih tubuh dan pernafasan, mereka bisa menguasai sifat alami pikiran, emosi. berikut diuraikan tentang asana yang bermanfaat bagi kesehatan.:

1 Pascimotanasana ( Sikap Merenggangkan Punggung )

clip_image002

Untuk melatih gerakan Pascimotanasana pertama-tama peserta yoga duduk dilantai dengan meluruskan kedua kaki kedepan, kedua diletakan di atas paha. Kemudian seluruh tubuh di kendorkan, terutama otot-otot punggung, selanjutnya secara berlahan tekuk punggung kedepan, kemudian peserta memegang ibu jari kaki dengan jari-jari dan ibu jari tangan. Bila ini tidak mampu atau memungkinkan bagi peserta maka peserta bisa merubah dengan menarik kedua tumit atau pergelangan kaki sedekat mungkin ke kaki, di samping itu, dengan sengaja punggung dan otot-otot kaki dikendorkan. Tahan agar kedua kaki tetap lurus dan tanpa menggunakan otot-otot punggung, hanya menggunakan kedua lengan, peserta dapat menarik tubuhnya sedikit turun kearah ke dua kaki. Ini merupakan atau proses tanpa suatu gerakan yang tiba-tiba atau ketegangan yang berlebihan dalam tubuh. Jika memungkinkan, sentuh kedua lutut dengan dahi. dipertahankan pada sikap akhir selama sanggup melakukannya, sambil mencoba mengendorkan seluruh tubuh lebih jauh, lalu secara perlahan kembalilah ke posisi awal. (Satya Prakas Saraswati, 2004:56)

Selama melatih sikap ini, peserta diarapkan tidak nenekuk kedua lututnya, tujuannya untuk meregangkan otot-otot pada belakang kaki. Hendaknya dilatih sesuai dengan kemampuan tanpa dipaksa biarkan berjalan alami lama-kelamaan tubuh menyesuaikan dan otot menjadi lentur, semua ini memerlukan waktu. Setelah beberapa minggu atau bulan latihan yang teratur akan mampu menyentuh laut dengan dahi atau bahkan mungkin dengan dagu.

Nafas : pserta dapat bernafas dengan normal pada posisi duduk. Menghubungkan nafas secara perlahan ketika menekuk ke depan selanjutnya nafas ditarik saat menahan tubuh yang tak bergerak, peserta dapat menghembuskan nafas saat menarik tubuh lebih jauh kedepan dengan kedua lengan. Kemudian bernafas secara berlahan dan dalam. Tarik nafas saat kembali ke posisi awal. Jika sikap akhir tidak ditahan dalam waktu yang lama nafas dapat ditahan di luar.

Lamanya : para ahli dapat mempertahankan sikap akhir tersebut selama lima menit. Para pemula harus melakukan asana ini beberapa kali, bertahan pada sikap akhir hanya dalam waktu yang singkat, para calon spiritual harus mencoba bertahan dalam posisi akhir dengan pengendoran yang sempurna dalam waktu yang lama.

Konsentrasi : Spiritual (pada svadhisthana cakra), fisik dan mental (pada perut, pengendoran otot-otot punggung atau proses pernafasan yang pelan). Untuk mengembalikan keletihan otot sehabis melatih gerakan ini, peserta yoga dapat mengunakan sebagai sikap berlawanan untuk asanas-asanas dengan penekukan kebelakang.

Batasannya : orang-orang memiliki penyakit salah urat, pegal pada pinggang, radang sendi yang kronis dan infeksi-infeksi tulang tidak boleh melakukan asana.

Manfaatnya : Meragangkan urat-urat lutut dan mengendorkan persendian tulang paha. Menghilangkan kelebihan lemak secara efektif pada daerah perut. Menyeimbangkan seluruh organ perut dan menghilangkan berbagai penyakit didaerah ini, seperti diabetes. Asanas ini juga mengaktifkan kelenjar ginjal, hati, pancreas, dan adrenalin. Dengan menyelaraskan organ-organ panggul asanas ini bermanfaat terutama untuk menghilangkan berbagai penyakit seksual wanita, Merangsang aliran darah segar yang baik ke syaraf dan otot-otot tulang belakang. Ini merupakan asana yang sangat kuat untuk kesadaran spiritual dan banyak terdapat pada naskah-naskah yoga kuno.

2 Cakrasana (Sikap Roda)

clip_image004

Untuk melatih sikap ini peserta yoga dapat memulai dari berbaring di atas punggung dengan kedua lutut ditekuk dan tumit menyentuh pantat. Kedua kaki harus renggang kira-kira satu kaki, kemudian dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di atas tanah disamping pelipis, dengan jari-jari tangan mengarah pada bahu. Secara berlahan peserrta yoga dapat mengangkat tubuhnya, biarkan kepala sedikit berputar dan ujung kepala menyangga berat tubuh bagian atas. Kedua kaki akan membentuk sudut siku-siku pada kedua lutut. Kedua lengan dan kaki diluruskan, kepala dan tubuh diangkat dari tanah sehingga benar-benar melengkung, kemudian peserta yoga dapat meluruskan kedua lutut hampir secara sempurna dengan menggerakkan tubuh keatas. Untuk menngakhirinya, secara berlahan badan di turunkan ke tanah kemudian posisi terlentang.

Bagi pemula untuk melatih gerakan cakrasana nafas ditahan. Setelah beberapa kali latihan yang teratur, cakrasana dapat dilaksanakan untuk waktu yang lama dengan bernafas secara normal pada posisi benar-benar terangkat, lamanya melakukan gerakan tersebut adalah selama pencinta yoga mampu melaksanakannya. Konsentrasi sepiritual (pada manipura cakra), Fisik (pada punggung, perut, atau pernafasan).

Yang perlu diperhatikan bagi praktisi dalam melatih Cakrasana yaitu tidak boleh dilaksanakan oleh para penderita tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit serangan jantung, bisul perut, usus-usus yang mengandung racun, ketulian sebagai atau pembulu-pembuluh rambut mata yang membesar, atau oleh siapapun yang tidak begitu lama memiliki tulang patah atau menjalani oprasi perut. Disarankan tidak melakukan cakrasana sampai peserta yoga mampu melakukan persiapan sikap-sikap menekuk ke belakang.

Asanas ini bermanfaat bagi seluruh jaringan dan syaraf pada tubuh. Ini mempengaruhi semua pengeluaran hormone dan menghilangkan berbagai penyakit sistem reproduksi wanita yang bermacam-macam, asana ini benar-benar meregangkan otot-otot punggung dan perut. Asanas ini menekan dan memijat organ-organ perut dengan sangat kuat. (Satya Prakas Saraswati, 2004:61)

3 Sirsasana (sikap tegak dengan tumpukan kepala)

clip_image006

Untuk mengawali latihan Sirsasana peserta yoga duduk dengan sikap vajrasana, kemudian badan di bungkukan kedepan dan kedua lengan diletakan di atas tanah dengan jari-jari tangan saling terpaut, siku-siku didepan lutut, secara pelan kepala diletakan diantara kedua tangan yang saling terpaut tersebut (tahap 1). Kemudian kedua lutut dan pantat diangkat dari tanah sampai kedua kaki lurus (tahap 2). Secara berlahan gerakkan kedua kaki kearah tubuh dan biarkan kedua lutut menekuk sehingga punggung tegak lurus, paha menekan perut dan dada bagian bawah. Secara berlahan berat badan dipindahkan dari jari-jari kaki ke kepala dan kedua lengan, secara berlahan kaki diangkat beberapa inci diatas tanah, keseimbangan berada di atas kepala dan kedua lengan (tahap 3). Ketika telah seimbang, kemudian angkat dan luruskan kedua pinggul sehingga paha bergerak ke atas dan jauh dari tubuh (tahap 4 dan 5). Kedua kaki secara berlahan diluruskan tubuh harus benar-benar lurus pada sikap akhir. Sikap ini dipertahankan beberapa saat untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, kemudian secara berlahaan kaki di lipat kembali dan turunkan jari-jarinya dengan lembut ketanah.

Nafas : Bernafaslah secara normal pada sikap akhir, Nafas harus menjadi semakin lembut pada posisi ini karena seseorang menjadi terbiasa pada asanas ini. Lamanya : Sirsasana dapat dilakukan oleh para ahli selama 30 menit. Para pemula harus memulai dengan 30 detik dan bertambah satu menit setiap minggu sampai waktu yang diinginkan tercapai. Untuk manfaat-manfaat kesehatan yang umum 3 sampai 5 menit pada sikap akhir sudah cukup. Konsentarasi : Spiritual (Pada Sahararacakra), Fisik (pada otak, pernafasan, atau keseimbangan).

Urutannya : para pemula melakukan Sirsasana pada akhir dari rangkaian yang hanya diikuti oleh Tadasana, sikap kebalikannya, dan kemudian Sivasana. Parapelaksana tingkat tinggi dapat melakukannya baik pada awal atau akhir dari rangkaian tersebut. terutama perhatikan dan laksanakan semua instruksi yang tertera pada pengantar untuk sikap-sikap terbalik. Batasannya : Sirsasana tidak boleh dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, rasa pusing, debaran jantung, pembekuan darah, radang selaput lendir yang kronis, sembelit yang kronis, suatu keadaan darah yang kotor atau mata ayam yang berat. Asanas ini tidak boleh dicoba sampai seseorang telah menyempurnakan pendahuluan dari sikap-sikap kepala dibawah.

Manfaat : Sirsasana meningkatkan aliran darah ke otak dan kelenjar otak (kelenjar pengendali utama) yang membantu memperbaiki banyak bentuk syaraf dan penyakit-penyakit kelenjar, terutama yang berhubungan dengan jaringan reproduksi. Asanas ini membalikkan kembalinya aliran darah yang naik pada kaki dan daerah perut, yang membantu terbentuknya kembali jaringan. Asanas ini menghilangkan berbagai gangguan kejiwaan, dan melenyapkan sakit kepala, asma, alergi, kurang tenaga, dan lain-lain. ini merupakan asanas terbaik dari semua asanas karena benar-benar memberikan kekuatan kembali pada pikiran dan tubuh. (Satyananda Saraswati, 2002:223)

bersambung untuk asana yang lainya…

No comments:

Post a Comment